Program Magister Komputer

Zachman Enterprise Architecture

Untuk memahami Zachman Enterprise Architecture Framework adalah dengan melihat perusahaan/organisasi sebagai skema klasifikasi yang direpresentasikan secara visual sebagai tabel atau matriks. Setiap sel dalam matriks menyajikan representasi perusahaan. Framework ini menawarkan serangkaian representasi deskriptif atau model yang relevan untuk menggambarkan suatu perusahaan.


Matrix Diagram
Matrik Kolom, mewakili pertanyaan yang diminta perusahaan untuk merepresentasikan fokus, abstraksi atau topik, yaitu :
  1. What (data). Pertanyaan yang berhubungan dengan objek (data, benda, atau informasi?) Menggambarkan entitas yang terlibat dalam setiap perspektif perusahaan. Contohnya obyek bisnis, sistem data, tabel relasional, atau definisi lapangan.
  2. How (function). Bagaimana cara kerja bisnis? Mendefinisikan aktivitas atau fungsi dalam masing-masing perspektif, misal proses bisnis, manfaat aplikasi software, manfaat hardware, language control loop, dll.
  3. Where (networks). Di mana operasi bisnis? Menunjukkan lokasi geografis dan hubungan antara aktivitas dalam organisasi. Sebagai contoh adalah lokasi geografis bisnis, alokasi node sistem, atau bahkan alamat memori sistem, dll.
  4. Who (people). adalah orang-orang yang terlibat (skill, unit bisnis dan hierarki mereka?) Menggambarkan pengukururan kemampuan kinerjanya, wewenang dan tanggungjawab.
  5. When (time). kapan proses bisnis yang dilakukan (jadwal dan alur kerja?) Mewakili waktu atau kegiatan yang menunjukkan kriteria kinerja.
  6. Why (motivation). Mengapa : tujuan, proses, orang, lokasi penting untuk bisnis? Maka jawaban dari pertanyaan tersebut dapat menggambarkan tentang motivasi dari organisasi (disini terlihat tujuan, sasaran, rencana, alasan pikiran dan pengambilan keputusan).

Matrik Baris, setiap baris mewakili pandangan berbeda organisasi, dari perspektif audiens yang berbeda pula.
  1. Planner (Scope Contextual) : menetapkan konteks, latar belakang, dan tujuan.
  2. Owner(Business Model Conceptual) : menetapkan model konseptual keterhubungan bisnis masing komponen-komponen bisnis yang telah didefenisikan oleh pimpinan eksekutif.
  3. Designer (System Model Logical) : menetapkan model sistem informasi sekaligus menjembatani hal yang diinginkan pemilik dan hal yang dapat direalisasikan secara teknis dan fisik.
  4. Builder (Technology Model Physical) : mengembangkan sistem model dan membangun pandangan logis perusahaan untuk kebutuhan spesifik tentang teknologi spesifik, orang, biaya dan lingkup waktu.
  5. Subcontraktor : menetapkan peran dan rujukan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan sistem informasi, meskipun mereka akan memiliki pandangan yang out-of-konteks perusahaan.
  6. Functioning enterprise : merepresentasikan perspektif pengguna (misal karyawan, mitra atau pelanggan) dan wujud nyata hasil penerapan.